Lapisnews.com – Mateng, – Kondisi memprihatinkan kembali terjadi di ruas jalan utama Trans Sulawesi, tepatnya di Kilometer Lima, Desa Babana, Kabupaten Mamuju Tengah. Jalan yang baru selesai diperbaiki pada tahun 2024 oleh PT. Bumi Karsa dengan pagu anggaran sebesar Rp214,8 miliar ini kini mengalami kerusakan serius.
Pantauan di lokasi menunjukkan retakan besar dan amblesnya sebagian badan jalan, yang membahayakan para pengguna jalan. Warga setempat menyampaikan kekecewaannya terhadap kualitas proyek perbaikan tersebut.
“Padahal jalan ini baru selesai diperbaiki tahun lalu, tapi sekarang sudah rusak begini. Kami khawatir ini bisa menyebabkan kecelakaan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (24/1/2025).
Kerusakan ini menimbulkan pertanyaan terkait kualitas material dan metode konstruksi yang digunakan dalam proyek. Beberapa warga menduga bahwa kerusakan ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan, penggunaan material yang tidak sesuai standar, atau faktor cuaca seperti curah hujan tinggi belakangan ini.
“Kami berharap pemerintah atau pihak pelaksana proyek segera turun tangan memperbaiki jalan ini. Jangan sampai kerusakan bertambah parah karena jalan ini sangat penting untuk mobilitas masyarakat dan distribusi barang,” tambahnya.
Warga juga mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek perbaikan jalan di wilayah tersebut. “Kualitas infrastruktur harus menjadi prioritas untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tegas salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak media mencoba menghubungi Kepala Pelaksana Proyek PT. Bumi Karsa, Hj. Rahman, melalui pesan WhatsApp namun belum mendapatkan tanggapan.
(Abs)
Komentar