oleh

DPRD Sulbar dan Biro Hukum Acuh terhadap Keluhan Masyarakat, Konflik Petani dan Perusahaan sawit di Mamuju Tengah berpotensi Memanas

-Hukum-3.003 views

LAPISNEWS.COM,- Mamuju Tengah – Petani Sawit Desa Tobadak yang ada di Rawa Indah kembali bersitegang dengan pihak PT WKSM. Didampingi aparat kepolisian, Pihak perusahaan kembali menggeruduk lahan sawit masyarakat pada Rabu (18/01/2023).

Menurut pengakuan salah satu warga, Pihak perusahaan melarang masyarakat masuk ke lahan pertaniannya imbas dari aksi demonstrasi masyarakat bersama HMI Cabang Mamuju di DPRD Sulawesi Barat dan Biro Hukum beberapa waktu yang lalu.

Di tempat yang berbeda, Nauval Farhan salah satu kader HMI Cabang Mamuju yang turut mendampingi masyarakat petani sawit dalam mengadvokasi kasus tersebut, mengaku telah menerima laporan tersebut dari masyarakat pada kamis pagi (19/01/2023).

“Beberapa waktu yang lalu kami telah membersamai petani dari desa Tobadak Kecamatan Tobadak yang masuk wilayah rawa indah dan sekitarnya melakukan aksi demonstrasi juga hearing dengan DPRD dan Biro Hukum, akibat dari keluhan petani sawit yang di laporkan kepada kami terkait konflik mereka dengan PT WKSM yang sudah berlangsung selama beberapa tahun. Menurut mereka, pihak PT WKSM telah melakukan perampasan lahan sawit milik petani” terang Nauval.

Nauval menyayangkan sikap dari DPRD Provinsi Sulawesi Barat serta BIRO Hukum yang terkesan acuh tak acuh dalam menyelesaikan polemik tersebut.

“Padahal pada saat hearing, kita sudah bersepakat bahwa Biro Hukum dan DPRD Provinsi Sulawesi Barat akan memanggil seluruh lembaga terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan dari kedua instansi tersebut, bahkan janji mereka untuk melakukan tinjauan lapangan belum juga mereka laksanakan.”

“Kami sangat berharap agar BIRO HUKUM dan DPRD Prov Sulbar bisa konsisten dengan apa yang menjadi kesepakatan kita pada saat hearing, karena kami melihat Luapan kemarahn dari keluhan yang petani sawit ini sampaikan kepada kami. Ketika Hal ini tidak di selesaikan secepatnya, maka ada potensi konflik besar yang akan terjadi. Ini yang mestinya kita hindari.” Tutup aktivis Tampan berambut gondrong tersebut.(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed