LAPISNEWS.COM, Mateng – Kerusakan serius terjadi di jalan utama Trans Sulawesi, tepatnya di kilometer lima Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.
Jalan yang menelan anggaran sekira Rp214,8 miliar ini baru saja usai dikerjakan tahun lalu, namun kini mengalami kerusakan serius. Beberapa titik pada badan jalan telah ambles sedangkan bahu jalan mengalami keretakan besar.
Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana Proyek H Rahman menegaskan bahwa kerusakan jalan disebabkan faktor alam, bukan kesalahan konstruksi.
“Kerusakan terjadi karena bencana, mengingat saat ini musim hujan dengan intensitas tinggi,” jelasnya, Sabtu (25/1/2025)
Apalagi, lanjut Rahman, berdasarkan informasi masyarakat setempat, daerah tersebut memang rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba.
Sehubungan proyek ini masih dalam masa pemeliharaan maka pihaknya akan segera melakukan perbaikan.
“Mobilisasi alat sudah dilakukan, termasuk excavator dan vibro roller, untuk segera menangani kerusakan,” tambah Rahman.
Sebelumnya warga sekitar menduga kerusakan jalan disebabkan kualitas material serta metode konstruksi tidak sesuai standar. Warga juga menyoroti kurangnya pengawasan PT Bumi Karsa selama masa pengerjaan sehingga terjadi kerusakan serius.
Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan warga. Kerusakan pada jalan utama trans Sulawesi itu dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
Warga berharap kedepan pemerintah beserta pihak kontraktor dapat memberikan solusi permanen. Terutama peningkatan kualitas jalan harus transparan sehingga akses utama Trans Sulawesi dapat digunakan dengan aman dan tahan lama.
(Abs)
Komentar