oleh

Honor Paskibraka Mateng 1 Juta/Orang

LAPISNEWS. COM, -MATENG – Sebanyak 8 orang siswa Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yang bertugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih, dalam rangka HUT ke-77 RI di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulbar memancing pertanyaan khalayak banyak.

Pasalnya, Kedelapan anggota Paskibraka di Mateng tahun 2022 kali ini, telah mengantongi honor atau uang saku masing-masing sebanyak Rp1 juta.

Pengakuan tersebut didapat dari salah seorang anggota Paskibraka Mateng, yakni Felicia Revalina. Diketahui Felicia sendiri bertugas sebagai pembawa baki saat upacara yang berlangsung pada Rabu, 17 Agustus 2022.

Saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Felicia membenarkan uang saku yang dirinya terima adalah sebesar 1 Juta Rupiah.

“Satu juta,tulisnya Jum’at, 19 Agustus 2022.

Siswa Kelas XII SMKN Topoyo ini singkat menambahkan, honor tersebut juga diterima oleh 7 peserta Paskibraka lainnya.

“Iya, Singkat Felicia, saat ditanyai Wartawan terkait pemberian honor senilai 1 Juta Rupiah kepada 7 anggota Paskibraka lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Pemuda dan Olahraga Dispora Mateng, enggan merinci besaran honor yang diberikan kepada 8 anggota Paskibraka Mateng.

Dikatakan, honor dari kedelapan anggota Paskibraka telah diberikan usai upacara penurunan bendera, pada Rabu sore, 17 Agustus 2022.

“Iyye, saya sudah berikan pada saat penutupan kemarin,” terang Rusli singkat, Jum’at 19 Agustus 2022, pada pukul 09.28 WITA.

Kabar terkait honor atau uang saku bagi pelatih Paskibraka, juga belum ada keterangan resmi dari pihak yang bertanggungjawab.

Terpisah ketua cabang PMII Mamuju Tengah Kurniawan Idrus, menanggapi persoalan pengibaran Bendera Merah Putih yang di persiapkan oleh pihak Pemerintah Daerah.

Menurutnya, sangatlah miris dan Memalukan ketika momentum hari kemerdekaan yang hanya di laksanakan sekali dalam satu tahun ini, tidak mampu di maksimalkan oleh pihak Pemda dalam hal ini DINAS terkait Pemuda dan Prawisata.

“Dengan alasan kekurangan anggaran, kemudian hanya menggunakan 8 pasukan paskibraka, yang di mana jumlahnya seharusnya di sesuikan dengan tanggal, bulan dan tahun sebagai filosopi kemerdekaan,” ucap kurniawan.

Lanjut Kurniawan, sebagaimana di ketahui bahwa Anggaran yang di gunakan untuk persiapan upacara perayaan 17 Agustus di Mamuju Tengah sebanyak 150 juta,

“Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar,
Maka dari itu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju Tengah miminta kepada pihak Inspektorat untuk melakukan audit terhadap penggunaan Anggaran tersebut,” tegasnya

“Jika persoalan ini tidak di indahkan maka Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Akan melakukan Aksi demontrasi mengenai peroslan ini,” imbuhnya. (slm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed