Lapisnews.com, Mateng – Komisi II DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit PT. Trinity di Desa Tabolan Kecamatan Topoyo Kab. Mateng pada Rabu (25/5/2022)
Pada Kunker tersebut rombongan komisi II dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Fathahuddin Al Gafiqhi dan di terima menajemen PT. Trinity bapak Charles bertempat ruang Rapat kantor PT. Trinity
Dalam pertemuan, Ketua Komisi II DPRD Mateng Fathahuddin Al Gafiqhi menyampaikan tujuan melakukan kunjungan ke Perusahaan Trinity untuk memastikan pelayanan terhadap produksi Tanda Buah Segar (TBS) sawit warga masuk ke perusahaan berjalan dengan baik dan mengecek pembelian harga TBS serta sebagai salah satu perusahaan yang berinvestasi di Mateng memastikan betul-betul melaksanakan program Corporate Social Responsibillity (CSR)
” Tujuan kami berkunjung, ingin memastikan pelayanan TBS warga masuk ke perusahaan berjalan dengan baik dan mengecek Harga pembelian TBS, termasuk program CSRnya perusahaan apakah berjalan atau tidak” , ujar Fatha dalam pertemuan
Fatha tambahkan terhadap beberapa keluhan warga, terjadinya situasi harga TBS anjlok baru baru ini, pasca larangan ekspor dan hari ini larangan ekspor tersebut sudah di cabut, jadi kami ingin konsistensi perusahaan trinity patuh terhadap penetapan harga TBS ditetapkan bersama oleh Dinas perkebunan (Disbun) provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan patuh terhadap permentan nomor : 1 tahun 2018 tentang pedoman penetapan harga pembelian TBS
“Jadi Saya berhadap dari beberapa poin yang sampaikan kepada ke perusahaan Trinity bisa terpenuhi dan terkaver”, turut legislator dari Partai PAN itu
Selain itu, Fatha juga menyinggung Infrastruktur jalan menuju ke perusahaan yang kondisinya rusak parah agar segera di benahi, selain sebagai akses jalan menuju keperusahan jaga di manfaatkan warga yang tinggal disekitar perusahaan, ” jadi saya berharap segera di perbaiki jalannya”, tegasnya
Sementara itu, manajemen PT. Trinity charles katakan terkait situasi harga TBS pasca adanya larang ekspor CPO dan Minyak Goreng oleh pemerintah pusat, akibat larangan itu Harga TBS anjlok bukan hanya terjadi di Mamuju tengah namun juga terjadi di Daerah lain
” harga TBS di perusahaan kami setidak tidaknya masih di atas harganya ketimbang perusahaan lain seperti PT. Global dan PT. WKSM, kami bersaing dengan Perusahaan PT. Astra. Hasil kesepakatan bersama Asosiasi dan Disbun prov. Sulbar kemarin, sepakat harga sementara Rp. 1.600/kg paling rendah dan hari ini Trinity harga TBS Rp. 1.700 lebih/kg “, Jelas charles
Terkait larangan ekspor yang sudah di cabut, kata charles tentunya pasti ada perubahan harga TBS dan saat ini kami menunggu surat dari Disbun Prov. Sulbar untuk penetapan harga TBS selanjutnya
” Sejauh ini pasca larangan ekspor CPO dan Minyak Goreng, kami PT. Trinity tidak pernah mempermainkan harga TBS warga yang sangat signifikan karena kami punya kepentingan untuk menerima buah sebab perusahaan kami tidak punya lahan induk”, ujarnya
Ia tambahkan Menyangkut CSR dari perusahaan Trinity, kami selalu membuka ruang permohonan bantuan dari warga sekitar dan hampir semua proposal yang masuk di Perusahaan diakomodir dan ACC pembiayaannya, misalnya di Desa Babana, kami beri bantuan timbunan taman anak, kegiatan keagamaan Desa Tabolan dan bantuan lainnya.
Usai melakukan pertemuan Rombongan Komisi II, bersama Disbun Prov. Sulbar dan Disperindag Mateng di dampingi Menajemen PT. Trinity menyempatkan meninjau langsung Pabrik PT. Trinity
(Abs)
Komentar