LAPISNEWS. COM, JAKARTA – Pemerintah khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diharapkan bertanggungjawab dan memberikan penjelasan secara detail terhadap peristiwa pembakaran hutan Papua yang disinyalir dilakukan Korindo Group, perusahaan Korea Selatan.
Pembakaran demi perluasan lahan itu pun mendapat tanggapan sinis dari nitizen. Sampai-sampai tagar #SavePapua dan #SaveHutanPapua menggema di media sosial dan menjadi trending topik pembakaran hutan Papua seluas 57.000 hektare sejak Jumat (13/11/2020) dini hari.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menegaskan aparat penegak hukum sudah seharusnya melacak peristiwa yang mendapat perhatian dari sejumlah aktivis lingkungan tak terkecuali Greenpeace.
”Ini kejahatan jika faktanya demikian. Maka pentingnya dilakukan investigasi, pendalaman sesegera mungkin oleh aparat terkait. Ini juga tidak terlepas dari KLHK. Peristiwa ini menjadi catatan penting bagi DPR,” tegas politisi Partai Golkar itu dalam keterangan resminya.
Ditambahkan Azis, dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Perkebunan di Indonesia, hal itu tidak dibenarkan.
Dan secara jelas tidak diperbolehkan atau melanggar hukum. Apabila, ada perusahaan menggunakan api. Karena menggunakan api adalah cara termurah bagi perusahaan untuk land clearing. ”Apalagi dari hasil investigasi Greenpeace Indonesia menunjukan, penggunaan api dalam pembukaan hutan,” jelas Azis.
Hutan, sambung Azis merupakan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat adat Papua secara turun temurun.
”Mereka tentu akan menangis. Kenapa hutan mereka dibakar. Alam Papua yang subur dan begini indah, yang seharusnya dijaga, dirawat, karena menjadi paru-paru dunia. Hutan adalah jantung kita,” tutur wakil rakyat dari Derah Pemilihan Lampung 2 itu.
Peristiwa kebakaran hutan ini, sambung Azis, mengingatkan dirinya para peristwa yang sama pada 12 Oktober 2015 di Gunung Wondiboy, tepatnya di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Gunung Wondiboy berada di Kelurahan Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Lahan seluas 5 hektare habis dilalap api. ”Kejadian itu menjadi perhatian warga dan sejumlah negara. Anda bisa bayangkan, kemarau panjangpun tak pernah terjadi peristiwa kebakaran itu,” terangnya.
Hutan yang terbakar didominasi tanaman bambu. Api menjalar melalui ranting dan dedaunan kering. Kawasan sekitarpun terkepung asap tebal. ”Pegunungan Wondiboy, salah satu cagar alam yang cukup luas di Papua Barat, mencapai 73.022 hektare. Sayang spesies langka itu sudah banyak yang hilang” pungkas Azis. (ful)
Komentar