oleh

Dianggap Bermasalah DPRD Provinsi Sulbar Minta Penjelasan Pemprov dan Gugus Tugas Covid-19 Terkait Penanganan Pasien dan Refocusing Anggaran

Lapisnews.com, Mamuju Sulbar – Pimpinan DPRD Provinsi Sulbar mengundang Pemerintah Provinsi Sulbar dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulbar untuk meminta penjelasan terkait permasalahan di lapangan dalam penanganan Covid-19.

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat lantai dua gedung DPRD Sulbar pada hari Selasa (2/6/2020) tersebut dihadiri oleh Sekprov Sulbar Muhammad Idris bersama OPD terkait dan anggota tim gugus tugas.

Sedangkan dari DPRD, hadir tiga pimpinan, yaitu ketua DPRD Suraidah Suhardi dan dua wakil ketua yaitu Usman Suhuriah dan Abdul Halim. Juga hadir sejumlah anggota dewan yang merupakan anggota pansus pengawasan penanganan Covid-19 di Sulbar.

Menurut Wakil Ketua DPRD Usman Suhuriah, beberapa waktu lalu beredar informasi baik melalui media sosial maupun dari kalangan masyarakat yang menyebutkan tiga pasien Covid-19 asal Mamuju melarikan diri dari RSUD Regional Sulbar.

“Hal inilah salah satunya yang membuat kita mengundang pihak Pemprov Sulbar dan gugus tugas untuk hadir di rapat gabungan pansus untuk membahas permasalahan-permasalahan ini,” ujarnya.

Ketua DPRD Suraidah Suhardi, mengatakan, adanya kejadian itu dinilai menjadi suatu hal yang telah mencoreng nama baik Sulbar, apalagi sudah menjadi pemberitaan nasional.

Di samping itu, menjadi bukti bahwa refocusing anggaran yang telah dilakukan tidak dapat dimaksimalkan.

“Kita berharap refocusing anggaran bisa dimaksimalkan, tetapi fakta yang ada masih terjadi hal-hal tidak diinginkan,” kata Suraidah

Menanggapi hal tersebut, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, mengatakan, permasalahan itu membutuhkan pemikiran yang matang secara bersama dan berupaya menguatkan para tenaga medis.

“Mari kita bersama-sama menguatkan ke depan para tenaga medis kita. Jika tenaga medis tidak kuat, maka akan berimbas pada yang lain,” katanya.

Menurut Idris, penanganan Covid-19 di tiga bidang pada dasarnya dinilai tidak melalui Standar Operasional Prosedur (SOP), baik di pusat maupun di daerah.

“Kita telah bekerja secara baik dan sesuai protokol kesehatan yang ada, akan tetapi hal itu masih dinilai tidak memuaskan di mata masyarakat dan memang itu tidak bisa dipungkiri,” ujar Idris.

Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsih, mengatakan, turut menyayangkan kejadian itu. Pasalnya, tiga pasien tersebut sementara dalam proses penyembuhan sesuai protokol kesehatan yang telah diatur oleh Kemenkes RI.

“Pasien yang melarikan diri itu dinilai memang mengalami tekanan psikologis dan tekanan luar dari keluarga. Sehingga menyebabkan pasien stres dan melarikan diri, tidak mengindahkan pelayanan kesehatan yang semestinya dilalui,” ungkap Indahwati

Menurut Indah, pasien asal Mamuju itu tidak berfikir panjang atas tindakannya, yang dapat meresahkan masyarakat sekitar, maupun gugus tugas Covid-19 Sulbar.(c/*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed