Lapisnews.com, Mamuju Sulbar – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar Usman Suhuriah berharap agar juru bicara (jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 lebih kreatif dan meningkatkan keterampilan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Usman Suhuriah mengatakan bahwa idealnya informasi yang disampaikan oleh jubir tidak monoton, tetapi dapat menimbulkan afeksi positif sehingga memiliki efek psikomotorik bagi penerima informasi. Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Informasinya bagus kalau utuh. Bukan saja tentang bertambahnya pasien Covid, berapa meninggal, berapa sembuh. Tetapi, mengenai sikap dan kebijakan yang ditempuh oleh lembaga yang mengutus para jubir. Misalkan penanganan pasien di rumah sakit, pelayanan tenaga medis yang menangani pasien, ODP, OTG, PDP bagaimanakah perkembangannya. Apakah kondisinya sedang menerima jaminan dan dengan full kontrol,” kata Usman, Senin (11/5/2020).
Ia juga katakan, untuk akses infomasi kemana warga mendapatkan informasi yang mudah dan cepat sebagai Call Centre dan layanan bagi kebijakan yang diambil terkait program pengaman sosial BLT, dan paket lainnya.
Untuk di Sulbar, menurut Usman, perhatian orang akan tertuju pada batasan, definisi, dan apa yang telah ditampilkan oleh jubir Covid-19 di Sulbar. Hal ini mencakup bagaimana tampilannya dan keberhasilannya bertugas sebagai pemberi informasi.
“Informasi terkait Covid-19 dengan segala kompleks masalahnya dibutuhkan informasi yang utuh. Bukan informasi sepenggal. Juga tidak sekedar mengemukakan kasus demi kasus, pertambahan pasien positif, asal daerah, lata belakang riwayat pasien, dan sedikit informasi tentang pasien sembuh,” ujarnya.
Wakil Ketua Partai Golkar Sulbar ini berharap agar jubir dapat memberikan informasi secara detail, sehingga penerima informasi tergerak untuk berada dalam keyakinan tentang jaminan atas kehadiran lembaga yang mengutus jubir tersebut.
“Kita berharap agar jubir Covid-19 ini akan berkontribusi lebih baik lagi dengan meningkatkan keterampilannya. Meningkatkan daya dukung dalam tata kelola informasi lebih cepat dan real time. Tidak lagi menunggu kasus-kasus untuk dikemukakan. Boleh jadi informasi itu cenderung monoton, bukan lagi informasi yang sedang dibutuhkan warga saat ini,” jelas Usman.(C/*)
Komentar