oleh

Germas Darzi Resmi di Launching

-Daerah-3.558 views

Lapisnews.com, Mateng – Bertempat dihalaman Posyandu Melatih Desa Mahahe Kec. Tobadak kab. Mamuju Tengah telah dilaksanakan kegiatan Launching Gerakan Masyarakat Sadar Gizi ( Germas Darzi) yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kab. Mamuju Tengah, kamis 13/06/2019

Launching tersebut di buka langsung oleh Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni. Dihadiri Ketua DPRD Mateng H. Arsal Aras, Setda Mateng Askary Anwar, pimpinan OPD Pemkab Mateng, para kepala Puskesmas sekab. Mateng, para kepala Desa kec. Tobadak dan tokoh Masyarakat serta tamu undangan lainnya.

Dalam Laporannya, Kadis Kesehatan Kab. Mamuju Tengah Setya bero katakan kejayaan suatu Bangsa atau Daerah tidak hanya di tentukan oleh kesuburan tanah atau kekayaan Alamnya tapi sangat di tentukan oleh kecerdasan generasinya. Kecerdasan generasi sangat di tentukan bagaimana asupan Nutrisi Golden Period Seribu Hari Kelahiran pertama atau dibawah Usia Dua Tahun.

“Persoalan Penanganan Gizi semakin kompleks, awalnya hanya Gizi Kurang dan Gizi Buruk. Saat ini ada Gizi Lebih, Gizi Lebih terjadi karena kesalahan kesalahan prilaku pada Masyarakat tentang Pola Konsumsi Makanan. Pada usia belita, kesalahan didalam perilaku gizi mengakibatkan Gizi Kurang dan Gizi Buruk yang akan mengakibatkan kecerdasan anak kurang, kemudian Kesalahan Gizi pada Usia Dewasa yaitu meningkatnya penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular seperti strok, menjadi faktor penyebab kematian utama transisi epidemiologi penyakit yang tidak menular di masyarakat kita.
Hal hal inilah menjadi kewajiban kita untuk mengsosialisasikan masyarakat sadar gizi”. Ujar Setya Bero

Ia menambahkan, Penanganan gizi merupakan skala prioritas, di mana telah di tentukan target target dalam RPJMN Tahun 2014-2019 tersebut adalah

“untuk balita gizi kurang target nasional adalah 17%, Saat ini Mamuju tengah untuk balita gizi kurang 27,2% artinya tahun 2019 kita semua mempunyai kewajiban untuk menurunkan lagi 7,2% untuk mencapai target Nasional tersebut dan Balita gizi kurus target nasional adalah 9,5%, Mamuju Tengah saat ini mencapai 15,2% artinya kita mempunyai pekerjaan untuk menurunkan 5,2%.

“Balita yang kerdil atau stunting ini yang menggembirakan untuk Mamuju Tengah karena target nasional 28% pada tahun 2019, saat ini mateng untuk balita kerdil/stunting di bawah dari target nasional artinya kita jauh lebih baik daripada target nasional. Dimana Mamuju tengah Berdasarkan data pemantauan status Gizi tahun 2017 adalah 23,6%. Dan kita kabupaten terbaik di antara enam kabupaten di Sulbar tentang keadaan stunting ini”. Paparnya

Sementara itu, Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni mengatakan Status Gizi merupakan penentu kualitas sumber daya manusia dan juga pada kesehatan ibu pada masa pra hamil, saat kehamilan dan menyusui merupakan periode yang sangat kritis atau yang dikenal dengan seribu hari pertama kehidupan.

“Ini merupakan priode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi, pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat di koreksi dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi. Pada periode tersebut dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

“Sedangkan jangka panjang akibat buruk yang ditimbulkan adalah terjadinya Stunting, menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stoke dan disabilitas pada usia tua serta kualitas kerja yang tidak konpetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi,” kata Aras.(ABS/*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed