oleh

Adat Topoyo Akan Dilestarikan

-Daerah-4.332 views

Lapisnews.com, Mateng – Acara Adat turun temurun yang dilakukan oleh orang tua terdahulu dan sampai sekarang ini masih dilakukan. Jadi proses adat ini sangat sakral bagi Adat, jadi yang melakukan ritual-ritual adat masih orang-orang yang usianya diatas 60 sudah masih ada yang 80 tahun.papar Arsal, Selasa, 30/01/18

“Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah yang saat ini Mewakili Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah H. Arsal Aras mengatakan bahwa, Kedepan ini kita mau tata kembali orang-orang tua kita ini banyak yang tidak mampu dari segi usia sehingga mereka menyampaikan ada regenerasi yang harus dibuat oleh pemerintah desa untuk membantu adat ini supaya lebih maksimal lagi karena dianggap selama ini tidak begitu maksimal.

“Dan saran-saran orang tua kita dikoordinir semua dan insyah Allah kedepan kita mulai membenahi kembali supaya betul-betul ada regenerasi atau kader, Karena kalau ini ada, maka proses adat ini terus berlanjut.

“Ia menambahkan selama ini, acara adat ini, mereka lakukan dengan swadaya dari orang tua, sehingga cukup untuk proses adat. Jadi sumber dananya adalah dari swadaya dari orang-orang tertentu yang memang terhimpun selama ini.

“Arsal mengatakan bahwa Upacara ini adalah upacara adat ketika mau turun sawah, panen dan lainnya. Dan ini dilakukan setiap tahunnya. Dan ini perlu dilestarikan sebagai regenerasi di Mamuju tengah seperti apa yang dilakukan orang tua dulu.

“Ia berahar kepada generasi sekarang bisa lebih ada perhatian terhadap adat kita ini.

“memang sejarah melawan belanda di Benteng Kayu Mangiwan itu, disini ada sehingga orang terdahulu ada yang namanya Sirinnai kemudian pueballong mungkin disini mempertahankan wilayah ini maka yang ada topammose pemanna itu adalah nenek-nenek mereka berjuang mempertahankan daerah ini.

Sehingga pada saat melakukan ritual mammose dia menyampaikan bahwa saya keturunan nenek ini.

Saya ingin budaya kita ini dikenal di Topoyo atau dikenal oleh masyarakat tua karena diTopoyo ini kultur kita sudah begitu banyak jadi kita terbuka.

Wilayah ini sudah ekstrasmigrasi, kita buka ruang seluas-luasnya untuk melihat budayanya mereka. Adat kita di Topoyo tidak begitu menanti karena yang melakukan ini adalah orang-orang tua sehingga kita ingin kedepan regenerasi yang terdidik ini mereka mau ikut andil didalamnya.papar Arsal. (Sul / Y)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed