oleh

Jangan Mewarisi Abu Sumpah Pemuda, Tapi Warisilah Api Sumpah Pemuda

-Daerah-4.478 views

Lapisnews.com, Mamuju. Sabtu (27/10) Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di jalan kramat jati, daerah kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia.

“Dalam rangka membangkitkan kembali semangat sumpah pemuda. Di jajaran Korem 142/Tatag di gelar upacara Hari sumpah pemuda. Seperti yang dilaksanakan oleh Makorem 142/Tatag. Bertindak sebagai Inspektur upacara Kasrem 142/Tatag Letkol Inf. Drs. Priono.

Nampak hadir dalam upacara, Para Kasi korem, perwira, Bintara, Tamtama, Asn serta perwakilan Balakajurem 142/Tatag. Sambutan Menpora RI di bacakan oleh Inspektur Upacara.

“Dari 71 pemuda peserta Konggres memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda beda. Namun tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kita sebut ” Berani Bersatu “. Tegas Menpora.

Padahal dengan kemudahan tehnologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial.

Dalam sebuah kesempatan, Bung karno pernah menyampaikan ” Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, Tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, Satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan Akhir “.(142/U)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed